Harapan adalah hal terindah yang ada dipikiranku saat ini, walau saya tidak tahu harapan itu akan terwujud atau tidak. Saya sangat berharap banyak untuk ini. Tidak..saya juga tidak terlalu berharap banyak untuk ini. Saya takut jika saya tidak kuat menanggung jawabkan harapanku pada diriku sendiri. Sya takut akan menjadi gila atau semacamnya dan akhirnya hidupku akan hancur dengan sendirinya. Tapi saya yakin atas harapan saya ini, saya yakin Tuhan akan menjadikan itu menjadi nyata.
Saya mempunyaibanyak harapan di masa depan nanti. Mulai dari menjadi orang yang berhasil, mempunyai rumah yang berasiktekturkan buatan saya sendiri, menikahi 'wanita itu', mempunyai keluarga dunia maupun setelah kehidupan dunia, dan menaikkan haji kedua orang tuaku. Semua akan kulakukan mulai dari saat ini dengan berusaha, berdoa dan tekun belajar agar semua harapanku dapat saya gapai.
Menjadi orang berhasil adalah harapan semua orang, khususnya mahasiswa termasuk saya pribadi. Walaupun belum terpikir olehku pekerjaan apa yang nanti akan kupilih, tapi saya ingin merintis pekerjaanku agar menjadi orang yang berhasil. Karena, ini semua semata-mata untuk membahagiakan kedua orang tuaku dan keluargaku. Karena, yang kutahu selama ini saya selalu saja membuat mereka lelah dan aku sangat menyesal.
Salah satu cita-citaku ialah menjadi seorang Arsitek handal. Banyak dukungan dari teman, sepupu bahkan 'wanita itu'. Akan tetapi tidak ada orang tuaku dan saya adalah seorang lulusan IPS, yang menyebabkan saya tidak dapat mengabil Fakultas Arsitektur. Sejak kecil saya senang sekali menggambar dan ber-imajinasi. Dan semakin kesini, saya senang menggambar gambar yang bernilairapih, elegan dan berkelas. Ditambah lagi saya senang dengan bangunan-bangunan gedung dan arsitektur yang menakjubkan yang membuat saya ingi sekali menjadi seorang arsitek. Tidak apa saya tidak menjadi seorang arsitek, asalkan saya mampu mendesain arsitektur untuk rumahku sendiri suatu saat nanti.
Entah kenapa harapanku begitu besar sampai saya ingin menikahi 'wanita itu' . Mungkin apa karena dihatiku saat ini hanya ada dia seorang? Oh demi Tuhan, saya dan dia tidaklah berpacaran bahkan tidak pernah berpacaran! Kami hanya sebatas teman biasa, tidak lebih. Entah kenapa 'wanita itu' tetap bersemayam dihatiku selama bertahun-tahun lamanya. Walau aku mempunyai kekasih sekalipun. Aku tidak terlalu berharap banyak untuk ini. Saya hanya yakin-suatu saat nanti-entah kapan-kami akan bersama. Dan memiliki keluarga bahagia dengan memiliki anak kembar seperti kesukaannya.
Dan ini adalah harapan terakhir, yaitu Menaikkan haji kedua Orang Tuaku. Dan bagiku ini adalah kewajibanku sebagai anak pertama. Entah kenapa saya ingin sekali melakukan hal itu, dengan menggunakan hartaku sendiri. Saya sangat mencintai mereka sebagaimana mereka telah mencintai saya sejak saya dilahirkan hingga sebesar ini. Perjuangan yang sangat luar biasa bukan?
Itu semua adalah sebagian dari sekian harapan-harapanku dimasa yang akan mendatang an itulah yang terpenting dalam hidup saya. Mengenai soal harapan, harapan memang suatu hal yang masih kita impi-impikan dan jangan terlalu berlebihan apalagi terlalu tinggi. Maka dari itu, instropeksi diri dan memotivasi diri sangat penting sebelum kita mengaharapkan sesuatu agar kita tidak terlalu berlebihan dalam berharap.
Rabu, 14 Desember 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)